2 May 2013

Cara pertumbuhan, Perkembangan, Reproduksi Buah Apel

Cara pertumbuhan, Perkembangan, Reproduksi Buah Apel

Cara pertumbuhan, Perkembangan, Reproduksi Buah Apel

BUAH APEL
1. Cara pertumbuhan, perkembangan, reproduksinya!
a. Cara pertumbuhan
Pengolahan Media Tanam
  • Persiapan
Persiapan yang diperlukan adalah persiapan pengolahan tanah dan pelaksanaan survai. Tujuannya untuk mengetahui jenis tanaman, kemiringan tanah, keadaan tanah, menentukan kebutuhan tenaga kerja, bahan paralatan dan biaya yang diperlukan.
  • Pembukaan Lahan
Tanah diolah dengan cara mencangkul tanah sekaligus membersihkan sisa-sisa tanaman yang masih tertinggal.
  • Pembentukan Bedengan
Pada tanaman apel bedeng hampir tidak diperlukan, tetapi hanya peninggian alu penanaman.
  • Pengapuran
Pengapuran bertujuan untuk menjaga keseimbangan pH tanah. Pengapuran hanya dilakukan apabila ph tanah kurang dari 6.
  • Pemupukan
Pupuk yang diberikan pada pengolahan lahan adalah pupuk kandang sebanyak 20 kg per lubang tanam yang dicampur merata dengan tanah, setelah itu dibiarkan selama 2 minggu.
Teknik Penanaman
  • Penentuan Pola Tanam
Tanaman apel dapat ditanam secara monokultur maupun intercroping. Intercroping hanya dapat dilakukan apabila tanah belum tertutup tajuk-tajuk daun atau sebelum 2 tahun. Tapi pada saat ini, setelah melalui beberapa penelitian intercroping pada tanaman apel dapat dilakukan dengan tanaman yang berhabitat rendah, seperti cabai, bawang dan lain-lain. Tanaman apel tidak dapat ditanam pada jarak yang terlalu rapat karena akan menjadi sangat rimbun yang akan menyebabkan kelembaban tinggi, sirkulasi udara kurang, sinar matahari terhambat dan meningkatkan pertumbuhan penyakit. Jarak tanam yang ideal untuk tanaman apel tergantung varietas. Untuk varietas Manalagi dan Prices Moble adalah 3-3.5 x 3.5 m, sedangkan untuk varietas Rome Beauty dan Anna dapat lebih pendek yaitu 2-3 x 2.5-3 m.
  • Pembuatan Lubang Tanam
Ukuran lubang tanam antara 50 x 50 x 50 cm sampai 1 x 1 x 1 m. Tanah atas dan tanah bawah dipisahkan, masing-masing dicampur pupuk kandang sekurangkurangnya 20 kg. Setelah itu tanah dibiarkan selama ± 2 minggu, dan menjelang tanam tanah galian dikembalikan sesuai asalnya.
  • Cara Penanaman
Penanaman apel dilakukan baik pada musim penghujan atau kemarau (di sawah). Untuk lahan tegal dianjurkan pada musim hujan. Cara penanaman bibit apel adalah sebagai berikut:
  • Masukan tanah bagian bawah bibit kedalam lubang tanam.
  • Masukan bibit ditengah lubang sambil diatar perakarannya agar menyebar.
  • Masukan tanah bagian atas dalam lubang sampai sebatas akar dan ditambah tanah galian lubang.
  • Bila semua tanah telah masuk, tanah ditekan-tekan secara perlahan dengan tangan agar bibit tertanam kuat dan lurus. Untuk menahan angin, bibit dapat ditahan pada ajir dengan ikatan longgar.
b.     Perkembangan
     Bicara tentang sejarah perkembangan buah apel di Indonesia tentu saja sangat menarik. Apel merupakan buah yang ekslusif. Karena banyak jenis buah apel impor yang kini membanjiri di pasaran. Masing-masing buah mempunyai penggemarnya. Atau bahkan penggemar yang sesungguhnya tidak mengerti mengenai buah apel. Yang diketahuinya hanyalah buah apel lokal dan apel impor, kalau apel impor tahan lama sedangkan apel lokal tidak tahan lama. Nah, disinilah letak perbedaan sesungguhnya dalam pemahaman terhadap buah apel.
     Ada banyak jenis buah apel. Tetapi buah apel yang bisa dikembangkan dan yang kemudian memiliki karakteristik sendiri hanya beberapa jenis saja. Seperti red apple, apel manalagi, apel hijau atau green smith yang berasal dari Australia.
     Di Batu dahulu merupakan pusat dari pertanian buah apel. Tetapi saat ini tidak banyak wilayah yang membudidayakan. Banyak faktor yang membuat masyarakat enggan bertani apel. Apalagi banyak lahan pertanian yang kemudian dikonversi menjadi areal pemukiman. Pasalnya tidak hanya lantaran kebutuhan ekonomi, namun lebih sebagai akibat kepemilikan lahan yang kemudian banyak dimiliki oleh orang-orang kota yang lebih cenderung mengalihfungsikannya menjadi penginapan, hotel, estat, yang kemudian mengakibatkan lahan tersebut menjadi tidak lagi produktif.
 c.     Reproduksinya
     Di alam liar, pohon apel tumbuh cukup mudah dari benih. Akan tetapi, seperti kebanyakan tanaman tahunan, apel biasanya dibiakkan secara aseksual dengan cara okulasi, karena kecambah apel merupakan sejenis "heterozigot ekstrem", yaitu tidak mewarisi DNA dari induk untuk menghasilkan apel baru dengan sifat-sifat induk, dan malah menjadi berbeda dengan induknya. Kebanyakan kultivar apel baru memulai siklus hidup sebagai kecambah yang terjadi secara kebetulan atau dibiakkan dengan menyilangkan kultivar yang memiliki ciri yang diinginkan. Tumbuhan apel juga dapat mengalami mutasi genetik pada tiap cabang pohonnya. Beberapa cabang yang termutasi dapat berkembang menjadi varian yang lebih baik daripada batang induknya. Beberapa diantaranya bahkan dapat dikatakan sebagai jenis pohon apel yang baru. 
     Penanam apel menghasilkan apel yang lebih kuat melalui proses penyilangan. Misalnya, sejak 1930-an, Excelsior Experiment Station di Universitas Minnesota telah memperkenalkan kultivar apel kuat penting yang ditanam secara luas di seluruh negeri Minnesota dan Wisconsin, baik secara komersial maupun pribadi. Contoh kultivar-kultivar baru itu adalah Haralson, Wealthy, Honeygold, dan Honeycrisp.
     Apel telah diaklimatisasi di Ekuador pada ketinggian yang sangat tinggi. Di wilayah tersebut, tanaman apel berbuah dua kali per tahun karena kondisi beriklim sedang sepanjang tahun.
  Vegetatif buatan, dengan bantuan manusia; Merunduk, yaitu dengan merundukkan batang atau cabang yang dibengkokkan ke bawah serta ditimbuni tanah untuk menimbulkan akar-akar baru. Contoh: apel, alamanda, kaca piring dan sebagainya
 2. Penyebaranya
     Sekurang-kuranya 55 juta ton apel ditanam di seluruh dunia pada tahun 2005, dengan nilai sekitar $10 miliar. Produsen apel terbesar di dunia, Republik Rakyat Cina, menghasilkan sekitar 2/5 dari jumlah tersebut. Amerika Serikat berada jauh di belakang sebagai produsen terbesar kedua, dengan hanya memproduksi sebanyak 7.5% dari hasil panen dunia. 
     Di Amerika Serikat, lebih dari 60% apel yang dijual secara komersil ditanam di negara bagian Washington. Apel yang diimpor dariSelandia Baru dan wilayah lain menjadi saingan bagi produsen AS. Kebanyakan apel Australia diproduksi untuk konsumsi dalam negeri. Impor dari Selandia Baru tidak diperbolehkan karena regulasi karantina penyakit fireblight sejak tahun 1921. 
     Eksportir apel terbesar pada tahun 2006 adalah Cina, Chile, Italia, Perancis, dan Amerika Serikat, sementara importir terbesar pada tahun yang sama adalah Rusia, Jerman, Britania Raya, dan Belanda. 
10 Produsen Apel Terbesar — 11 Juni 2008
Negara Produksi (ton)
  1. Republik Rakyat Cina          27 507 000
  2. Amerika Serikat                     4 237 730
  3. Iran                                        2 660 000
  4. Turki                                      2 266 437
  5. Rusia                                      2 211 000
  6. Italia                                       2 072 500
  7. India                                       2 001 400
  8. Perancis                                  1 800 000
  9. Chili                                        1 390 000
  10. Argentina                                1 300 000
   Dunia 64 255 520

      Di Indonesia, apel dapat tumbuh dan berbuah baik di daerah dataran tinggi. Sentra produksi apel di adalah Malang (Batu dan Poncokusumo) dan Pasuruan (Nongkojajar), Jatim. Di daerah ini apel telah diusahakan sejak tahun 1950, dan berkembang pesat pada tahun 1960 hingga saat ini. Selain itu daerah lain yang banyak dinanami apel adalah Jawa Timur (Kayumas-Situbondo, Banyuwangi), Jawa Tengah (Tawangmangu), Bali (Buleleng dan Tabanan), Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Selatan. Sedangkan sentra penanaman dunia berada di Eropa, Amerika, dan Australia.
3. Hubungannya dengan iklim
     Curah hujan yang ideal adalah 1.000-2.600 mm/tahun dengan hari hujan 110-150 hari/tahun. Dalam setahun banyaknya bulan basah adalah 6-7 bulan dan bulan kering 3-4 bulan. Curah hujan yang tinggi saat berbunga akan menyebabkan bunga gugur sehingga tidak dapat menjadi buah. Tanaman apel membutuhkan cahaya matahari yang cukup antara 50-60% setiap harinya, terutama pada saat pembungaan. Suhu yang sesuai berkisar antara 16-27 derajat C. Kelembaban udara yang dikehendaki tanaman apel sekitar 75-85%.

Cara pertumbuhan, Perkembangan, Reproduksi Buah Apel
4/ 5
Oleh

Berlangganan via email

Suka dengan postingan di atas? Silakan berlangganan postingan terbaru langsung via email.