Makalah Kerusakan Habitat Orangutan Akibat Ulah Manusia
Pendidikan
Makalah Kerusakan Habitat Orangutan Akibat Ulah Manusia
Makalah Kerusakan Habitat Orangutan Akibat Ulah Manusia_pendiks |
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Istilah "orang utan" diambil dari bahasa Melayu, yang berarti manusia (orang) hutan. Orang utan mencakup dua spesies, yaitu orang utan sumatera (Pongo abelii) dan orang utan kalimantan (borneo) (Pongo pygmaeus). Yang unik adalah orang utan memiliki kekerabatan dekat dengan manusia pada tingkat kingdom animalia, dimana orang utan memiliki tingkat kesamaan DNA sebesar 96.4%. Mereka memiliki tubuh yang gemuk dan besar, berleher besar, lengan yang panjang dan kuat, kaki yang pendek dan tertunduk, dan tidak mempunyai ekor. Orangutan memiliki tinggi sekitar 1.25-1.5 meter. Tubuh orangutan diselimuti rambut merah kecoklatan. Mereka mempunyai kepala yang besar dengan posisi mulut yang tinggi.
Saat mencapai tingkat kematangan seksual, orangutan jantan memiliki pelipis yang gemuk pada kedua sisi, ubun-ubun yang besar, rambut menjadi panjang dan tumbuh janggut disekitar wajah. Mereka mempunyai indera yang sama seperti manusia, yaitu pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecap, dan peraba. Berat orangutan jantan sekitar 50-90 kg, sedangkan orangutan betina beratnya sekitar 30-50 kg. Telapak tangan mereka mempunyai 4 jari-jari panjang ditambah 1 ibu jari. Telapak kaki mereka juga memiliki susunan jari-jemari yang sangat mirip dengan manusia. Orangutan masih termasuk dalam spesies kera besar seperti gorila dan simpanse. Golongan kera besar masuk dalam klasifikasi mammalia, memiliki ukuran otak yang besar, mata yang mengarah kedepan, dan tangan yang dapat melakukan genggaman.
Orangutan saat ini hanya terdapat di Sumatra dan Kalimantan, di wilayah Asia Tenggara. Karena tempat tinggalnya merupakan hutan yang lebat, maka sulit untuk memperkirakan jumlah populasi yang tepat. Di Borneo, populasi orangutan diperkirakan sekitar 55.000 individu. Di Sumatra, jumlahnya diperkirakan sekitar 7.500 individu.
Habitat adalah lingkungan tempat tumbuhan atau satwa dapat hidup dan berkembang secara alami Ancaman terbesar yang tengah dialami oleh orangutan adalah habitat yang semakin sempit karena akibat ulah manusia yang menjadi tempat tinggalnya dijadikan sebagai lahan kelapa sawit, pertambangan, perumahan dan pepohonan ditebang untuk diambil kayunya. Orangutan telah kehilangan 80% wilayah habitatnya dalam waktu kurang dari 20 tahun. Tak jarang mereka juga dilukai dan bahkan dibunuh oleh para petani dan pemilik lahan karena dianggap sebagai hama. Jika seekor orangutan betina ditemukan dengan anaknya, maka induknya akan dibunuh dan anaknya kemudian dijual dalam perdagangan hewan ilegal. Pusat rehabilitasi didirikan untuk merawat oranutan yang sakit, terluka dan yang telah kehilangan induknya. Mereka dirawat dengan tujuan untuk dikembalikan ke habitat aslinya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada, penulis mengambil rumusan masalah sebagai berikut :
1. Dimana saja persebaran orang utan di dunia?
2. Apa saja kerusakan habitat orangutan yang disebabkan oleh manusia?
3. Bagaimana cara menyelamatkan habitat orangutan agar tidak punah?
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui persebaran orangutan.
2. Untuk mengetahui kerusakan habitat orangutan.
3. Menyadarkan ke semua pihak untuk menyelamatkan habitat orangutan yang terancam punah.
1.4 Manfaat Penulisan Makalah
Apabila kita membaca sekilas mengenai tujuan dari penulisan makalah ini maka tidak akan jauh dari rumusan masalah yang dibuat, bahkan latar belakangnya. Namun secara umum manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk perkembangan ilmu pengetahuan alam dan sosial, dan secara khusus memberikan gambaran yang jelas kepada semua pihak untuk mencintai dan memelihara lingkungan alam kita agar orangutan tidak punah.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Persebaran Orangutan di Dunia
Orangutan merupakan satu-satunya kera besar yang hidup di Asia, sementara tiga kerabatnya, yaitu; gorila, simpanse, dan bonobo hidup di Afrika. Kurang dari 20.000 tahun yang lalu orangutan dapat dijumpai di seluruh Asia Tenggara, dari Pulau Jawa di ujung selatan sampai ujung utara Pegunungan Himalaya dan Cina bagian selatan. Akan tetapi, saat ini jenis kera besar itu hanya ditemukan di Sumatera dan Borneo (Kalimantan), 90% berada di Indonesia Penyebab utama mengapa terjadi penyempitan daerah sebaran adalah karena manusia dan orangutan menyukai tempat hidup yang sama, terutama dataran alluvial di sekitar daerah aliran sungai dan hutan rawa gambut. Pemanfaatan lahan tersebut untuk aktivitas sosial, ekonomi, dan budaya manusia umumnya berakibat fatal bagi pihak orangutan.
Untuk lebih lengkapnya Makalah Kerusakan Habitat Orangutan Akibat Ulah Manusia silahkan klik link download di bawah ini GRATIS